Tabayyun (Check and Recheck): Apa dan Mengapa Penting?

Di era yang saat ini terjadi, informasi dengan begitu mudah kita dapatkan, entah informasi itu kita sendiri yang mencari dan memperolehnya atau informasi itu diberikan oleh orang lain yang terkadang kita tidak benar-benar memerlukan informasi itu. Adanya berbagai platform media sosial dan pengirim pesan, seperti Facebook, Twitter, dan Whatsapp, bukan suatu hal yang mustahil kita bisa memperoleh informasi yang sedang terjadi di wilayah atau negara lain hanya dalam hitungan menit (bahkan hanya dalam hitungan detik). Ditambah lagi dengan adanya fitur share (atau berbagi) yang difasilitasi pada platform tersebut, memungkinkan sekali bagi kita untuk menyebarkan informasi tersebut secara luas.
Dari berbagi informasi yang tersebar luas di dunia nyata dan dunia maya, tidak semuanya merupakan suatu kebenaran. Dengan kata lain, bisa saja informasi yang kita dapatkan dan bagikan ke orang lain tersebut bukan merupakan suatu kebenaran dan mungkin dapat memberikan dampak buruk bagi diri kita sendiri sebagai penyebar informasi tersebut dan juga bagi orang lain yang menerima informasi yang kita bagikan tersebut. Hal semacam ini tentu tidak kita inginkan karena bisa menimbulkan dampak buruk, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yang bisa berupa salah pemahaman, perselisihan, dan hilangnya rasa percaya (kepercayaan) terhadap orang lain.
Lalu, apa yang perlu kita lakukan agar informasi yang kita terima tidak membawa dampak buruk, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain? Ya, kita perlu melakukan check and recheck alias tabayyun terhadap segala informasi atau berita yang kita terima, terlebih kalau informasi tersebut berdasarkan “katanya”. Tabayyun memberikan pemahaman kepada kita bahwa segala informasi itu harus didasarkan pada kebenaran, pemahaman, dan pengetahuan. Ibaratnya, kita sebaiknya tidak mengucapkan apa yang kita sendiri tidak memahami dan mengetahui apa yang kita ucapkan tersebut dengan jelas, mengaku tahu padahal kita tidak benar-benar tahu, dan mengaku mendengar apa yang sesungguhnya tidak kita dengar.
Dalam tabayyun alias check and recheck, menurut bapak M. Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul Yang Hilang dari Kita: Akhlak, ada dua hal penting yang perlu kita cermati, yaitu pemberi atau pembawa informasi dan isi dari informasi itu sendiri. Pertama, sebagai pemberi atau pembawa informasi tentu diharapkan memeriksa kebenaran informasi yang ia dapatkan terlebih dahulu sebelum membagikan informasi tersebut ke orang lain. Selanjutnya dalam menyampaikan informasi pun juga harus sesuai dengan informasi awal yang ia terima tersebut, tanpa dikurangi atau ditambah-tambahi hingga kebenaran dari informasi awal menjadi hilang. Begitupun dengan orang yang menerima informasi perlu memeriksa kebenaran dari informasi tersebut. Kedua adalah menyangkut isi informasi. Selain memeriksa kebenaran isi dari informasi tersebut, kita juga perlu check and recheck terhadap penting atau tidaknya dan bermanfaat atau tidaknya informasi tersebut untuk diri kita atau untuk orang lain. Dari sini, di sinilah pentingnya tabayyun, yaitu untuk memastikan bahwa informasi yang kita terima merupakan informasi yang benar, informasi yang kita sebarkan adalah informasi yang benar, dan informasi tersebut tidak membawa dampak buruk bagi diri sendiri maupun orang lain.
Kalau boleh meminjam judul bukunya Gus Nadir (Nadirsyah Hosen), Tabayyun ini ibarat “Saring sebelum Sharing“. Semoga kita semua tidak lupa untuk menyaring (informasi) sebelum sharing. Kalaupun tidak sharing pun saring tetap perlu dilakukan agar tidak menimbulkan pemahaman yang salah untuk diri kita dan membawa dampak buruk bagi diri kita sendiri.
Sekian.
Yes, tabayyun is important
Yes… sependapat Mas. Apalagi di saat seperti sekarang ini. Hehe
Rafi bisa juga baca pos ini
https://ishfah7.wordpress.com/2019/02/08/tabayyun/
Semoga bisa melengkapi